Tim Kedaireka Fakultas Farmasi UMS Bekerjasama dengan PT Aksioma Langgeng Sentosa dan PT Jaya Natural Melakukan Pertemuan Dengan BPOM Terkait Prosedur Leveling Up Produk Jamu menjadi OHT

 

Tim Kedaireka dari Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan pertemuan secara hybrid melalui zoom meeting dengan BPOM yang didampingi oleh apt. Zakky Cholisoh, Ph.D selaku ketua Tim Kedaireka. Tim ini beranggotakan apt. Arini Fadhilah, M.Si., apt. Ahmad Fauzi, M.Farm. dan 20 mahasiswa S1 Program Farmasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Multazam Syariah Hotel pada hari Selasa, 25 Oktober 2022, dihadiri oleh seluruh tim Kedaireka dan perwakilan dari PT Aksioma Langgeng Sentosa (ALS) serta PT Jaya Natural.

Kedaireka merupakan suatu program sebagai solusi terkini dalam mewujudkan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia, yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka Kemendikbud RI. Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka, yang diharapkan dapat menjadi pusat pertemuan dan komunikasi antara pereka cipta di Perguruan Tinggi (Insan Dikti) dengan Dunia Usaha – Dunia Industri (DUDI).

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh ketua tim Kedaireka FF UMS, apt. Zakky Cholisoh, Ph.D, yang menyampaikan bahwa program ini bekerjasama DUDI (Dunia Usaha – Dunia Industri) dalam rangka leveling-up produk Biotein® dari Jamu menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT). Dilanjutkan dengan sambutan oleh Imron Rosyadi selaku formulator asam amino yang kemudian menjadi produk jamu Biotein®. Produk tersebut terus berkembang sejak tahun 2013 hingga sekarang. Akan tetapi, salah satu kendala yang dialami oleh Imron Rosyadi yaitu adanya kesulitan dalam memberikan bukti ilmiah pada produknya tersebut, sehingga ia berharap agar Tim Kedaireka FF UMS dapat membantu agar formula tersebut bisa memiliki bukti khasiat yang ilmiah sebagai dasar untuk leveling-up produk tersebut menjadi OHT dan akhirnya dapat diakui oleh seluruh Indonesia hingga dunia. Kegiatan selanjutnya yaitu penyampaian materi dan evaluasi oleh tim BPOM yang diwakili oleh Ibu Ideasanti Sebagai Koordinator Kelompok Substansi Penilaian Uji Praklinik/Klnik Obat Tradisional, Obat Kuasi, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Penilaian Dokumen Informasi Produk Kosmetik. Direktur Registrasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, beserta 6 jajaran sub koordinatornya pada tim Kedaireka. Dari pemaparan usulan pengujian yang dilakukan tim Kedaireka mendapatkan arahan dalam melakukan pengujian efektifitas dan keamanan produk dan peta jalan menuju pendaftaran produk menjadi obat herbal terstandar.